Kualitas Pelayanan (QoS) berarti bahwa router harus memprioritaskan dan membentuk lalu lintas jaringan. QoS tidak membatasi, ini lebih pada penyediaan kualitas.
Berikut ini adalah beberapa feature dari mekanisme Kontrol Bandwidth
MikroTik
RouterOS:
1. Membatasi tingkat data untuk alamat-alamat IP tertentu, subnet, protokol, port.
2. Memprioritaskan beberapa arus paket.
3. Menggunakan antrian untuk mempercepat browsing WEB.
4. Menerapkan antrian pada interval-interval waktu yang pasti.
5. Berbagi lalu lintas yang tersedia diantara para pengguna secara adil, atau tergantung pada muatan saluran.
RouterOS:
1. Membatasi tingkat data untuk alamat-alamat IP tertentu, subnet, protokol, port.
2. Memprioritaskan beberapa arus paket.
3. Menggunakan antrian untuk mempercepat browsing WEB.
4. Menerapkan antrian pada interval-interval waktu yang pasti.
5. Berbagi lalu lintas yang tersedia diantara para pengguna secara adil, atau tergantung pada muatan saluran.
a) Menu Interface
Menu interface merupakan gerbang trafik keluar atau masuk ke mikrotik. Secara default mikrotik hanya mengenali interface yang secar fisik memang ada. Kita dapat merubah nama interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengindetifikasi fungsi.
Menu interface merupakan gerbang trafik keluar atau masuk ke mikrotik. Secara default mikrotik hanya mengenali interface yang secar fisik memang ada. Kita dapat merubah nama interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengindetifikasi fungsi.
b) Menu IP
Menu IP adalah menu utama dengan berbagai pilihan yang berhubungan dengan konfigurasi Internet Protocol. Dalam mengkonfigurasi manajemen bandwidth sub menu yang sering digunakan yaitu addresses, routes, firewall
Menu IP adalah menu utama dengan berbagai pilihan yang berhubungan dengan konfigurasi Internet Protocol. Dalam mengkonfigurasi manajemen bandwidth sub menu yang sering digunakan yaitu addresses, routes, firewall
1.
Sub Menu Address
Sub menu ini adalah bagian utama yang digunakan untuk membuat router bekerja. Mikrotik saat ini hanya mendukung ipv4 dengan subnet mask. Mikrotik dapat menggunakan alamat Ip secara static ataupun dynamic.
Sub menu ini adalah bagian utama yang digunakan untuk membuat router bekerja. Mikrotik saat ini hanya mendukung ipv4 dengan subnet mask. Mikrotik dapat menggunakan alamat Ip secara static ataupun dynamic.
2.
Sub Menu Routes
Sub menu ini menampilkan kondisi tabel routing baik aktif maupun yang cadangan. Daftar routing ini bisa bersifat permanen (read only), statis, dan dynamic.
Sub menu ini menampilkan kondisi tabel routing baik aktif maupun yang cadangan. Daftar routing ini bisa bersifat permanen (read only), statis, dan dynamic.
3.
Sub Menu Firewall
Sub Menu Firewall ini berisi konfigurasi packet filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk mengatur arus data dari dan ke router. Fungsi Network Address Translation juga merupakan tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan access secara langsung dan melindungi traffic yang akan keluar dari router.
Sub Menu Firewall ini berisi konfigurasi packet filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk mengatur arus data dari dan ke router. Fungsi Network Address Translation juga merupakan tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan access secara langsung dan melindungi traffic yang akan keluar dari router.
4.
Sub Menu DNS
Sub menu ini digunakan untuk mengurangi trafik DNS ke internet dan mempercepat waktu yang reselove dapat digunakan fungsi DNS cache. Mikrotik DNS cache dapat menggunakan dns server primary dan secondary.
Sub menu ini digunakan untuk mengurangi trafik DNS ke internet dan mempercepat waktu yang reselove dapat digunakan fungsi DNS cache. Mikrotik DNS cache dapat menggunakan dns server primary dan secondary.
c) Menu Tools
Menu ini berisi beberapa submenu tool yang digunakan untuk menguji jaringan maupun merekam kondisi suatu jaringan
Menu ini berisi beberapa submenu tool yang digunakan untuk menguji jaringan maupun merekam kondisi suatu jaringan
1.
Sub Menu Packet
Sniffer
Digunakan untuk melekukan ”sniff” paket yang sampai interface ke router dan menampilkan dengan menggunakan software yang tersedia.
Digunakan untuk melekukan ”sniff” paket yang sampai interface ke router dan menampilkan dengan menggunakan software yang tersedia.
2.
Sub Menu Torch
Realtime traffic monitoring (torch) digunakan untuk memonitor traffic yang melewati interface berdasarkan protocol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan traffic protokol dan kecepatan saat diterima dan dikirim
Realtime traffic monitoring (torch) digunakan untuk memonitor traffic yang melewati interface berdasarkan protocol, sumber, dan tujuan serta port. Torch menampilkan traffic protokol dan kecepatan saat diterima dan dikirim
a.
Menu
Queues
Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interfase fisik atau menuju ke interface virtual(global-in, global-out, dan global-total). Masing-masing virtual interface tersebut berfungsi sebagai berikut:
Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interfase fisik atau menuju ke interface virtual(global-in, global-out, dan global-total). Masing-masing virtual interface tersebut berfungsi sebagai berikut:
1.
Global–in merupakan informasi semua
trafik yang diterima semua interface router sebelum melelui paket filter.
Global-in queuing dieksekusi setelah mangle dan dst-nat.
2.
Global-out merupakan informasi semua
trafik yang keluar dari interface router. Queue yang dipasang disini akan
mengatur trafik sebelum meninggalkan router.
3.
Global-total merupakan informasi semua
trafik yang keluar dan masuk interface router. Jika queuing dipasang maka akan
membatasi total kecepatan pada kedua arah. QoS dapat beroperasi dengan cara
drop paket, data tidak akan berpengaruh pada paket TCP karena setiap paket yang
didrop akan dikirimkan ulang.
4.
Queuing disipline(qdisc) merupakan
algoritma yang digunakan untuk mengatur paket didalam queue dan membuang paket
tersebut jika tidak ada tempat di dalam queue.
5.
CIR (Committed Information
Rate) kecepatan access yang digaransi. Traffic yang tidak melewati nilai
CIR akan selau dikirim.
6.
MIR(Maximal Information
Rate) kecepatan alir data maksimum yang disediakan.
7.
Priority adalah urutan prioritas paket
untuk diproses. Prioritas yang lebih tinggi diproses lebih dahulu
8.
Contention Ratio merupakan rasio
kecepatan data yang dibagi kepada pemakai Pengaturan queueing default bisa
dilihat di /queue interface, sedang untuk virtual interface secara default
tidak tersedia. Jika tidak ada pengaturan queue atau tidak ada kriteria yang
terpenuhi maka paket yang melewati interface tersebut mendapatkan kecepatan dan
prioritas yang tertinggi. Mikrotik mempunyai jenis pengaturan queueing berdasarkan
pengaruh aliranpaket.
9.
Scheduler adalah pengaturan queue
cara ini menggunakan algoritma reschedul dan mendrop paket yang tidak muat
didalam queue. Cara yang digunakan dalam mode ini adalah PFIFO, BFIFO, SFQ,
PCQ, RED.
10.
Shaper merupakan pengaturan yang
bertujuan membatasi kecepatan akses seperti PCQ dan HTB.
Dibimbing di : www.indicaisp.net
0 comments:
Post a Comment